Kamis, 08 November 2012

Abdulrachman Saleh Akan Jadi Bandara Internasional


TEMPO.CO, Malang - Pemerintah ingin mengembangkan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, untuk melayani penerbangan internasional. Namun rencana itu tak bakal terwujud dalam waktu dekat. Menurut Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Marsekal Pertama Gutomo, banyak pembenahan yang harus dilakukan agar sesuai standar internasional.
"Jika fasilitas terbatas, pengguna penerbangan internasional protes," kata Gutomo, Kamis, 8 November 2012. Untuk mencapai standar tersebut, bandara harus memiliki terminal kedatangan yang representatif dan fasilitas pendukung lainnya.
Fasilitas pendukung lainnya yang harus dilengkapi adalah otoritas imigrasi, karantina, dan fasilitas lainnya. Selain itu, landasan pacu minimal 3.000 meter. Saat ini, panjang landasan pacu sekitar 2.000 meter dinilai kurang panjang untuk penerbangan pesawat berbadan lebar.
Terminal kedatangan dan keberangkatan saat ini juga sangat terbatas sehingga penumpang harus bergantian masuk ke terminal. Untuk penerbangan domestik saja masih semrawut. Menurut Gutomo, Abdulrachman Saleh melayani tujuh kali penerbangan setiap hari untuk empat maskapai penerbangan dengan tujuan Jakarta dan Denpasar.
Pengembangan Bandara Abdulrachman Saleh ini sebagai bandara penyangga Bandara Juanda, Surabaya, yang melebihi kapasitas. Selain Malang, pengembangan bandara di Jawa Timur juga dilakukan di Banyuwangi dan Jember. "Juga sedangkan dikembangkan di Blitar," katanya.
Gagasan menaikkan Bandara Abdulrachman Saleh berkembang menjadi bandara internasional pertama kali disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Berbeda dengan Bandara Juanda yang dikelola Perusahaan Umum Angkasa Pura, Bandara Abdulrachman Saleh dikelola bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Batu, serta Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang.
Bandara Abdulrachman Saleh strategis untuk pengembangan penerbangan di Jawa Timur. Lantaran daerah sekitar Malang memiliki potensi ekonomi tinggi. Antara lain, berdiri sejumlah industri di sekitar Pasuruan dan Kediri. Potensi wisata alam di sana juga melimpah, terutama di selatan Jawa Timur.
Untuk menjadi bandara internasional, tengah dilakukan sejumlah perbaikan dan penambahan fasilitas. Seperti memperpanjang landasan pacu pesawat dari semula 1.900 meter menjadi 2.300 meter. Serta menambah instrument landing system untuk penerbangan malam hari
Biaya perbaikan fasilitas, katanya, akan ditanggung bersama antara Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Anggaran dialokasikan dari masing-masing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Usulan itu didukung Wali Kota Malang Peni Suparto. Pemerintah Kota Malang bakal membangun asrama haji agar calon jemaah haji tak perlu jauh-jauh berangkat melalui Bandara Juanda, Surabaya. Telah disiapkan lahan seluas 11 hektare di Kedungkandang untuk asrama haji. "Dibangun tahun depan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar